A. PENGUJIAN
ORGANOLEPTIK
Organoleptik merupakan suatu metode yang digunakan untuk menguji
kualitas suatu bahan atau produk menggunakan panca indra manusia. Jadi dalam
hal ini aspek yang diuji dapat berupa warna,
rasa, bau, dan tekstur. Organoleptik merupakan salah satu komponen yang sangat
penting dalam menganalisis kualitas dan mutu produk.
Pengujian
organoleptik atau sensory test didefinisikan sebagai metode untuk mengukur,
menganalisa, dan menginterprestasikan reaksi dari karakteristik bahan pangan
yang diterima melalui penglihatan, bau, rasa, sentuhan, dan pendengaran atau
suara. Penilaian atau uji organoleptik dikenal juga dengan penilaian sensori
atau penilaian inderawi dimana secara tradisional sudah berkembang sejak zaman
dahulu, yakni di saat manusia sudah mulai memperhatikan kualitas lingkungan
disekitarnya. Uji organoleptik merupakan suatu cara penilaian subjektif tertua
yang sangat umum digunakan untuk memilihhampir semua komoditi terutama hasil
pertanian (dalam arti luas) seperti buah–buahan, ikan, rempah–rempah, minyak,
dan lain–lain.
Penilaian organoleptik
dimanfaatkan oleh industri terutama industri pangan dan juga penelitian untuk
pengukuran atribut–atribut mutu dengan menggunakan manusia sebagai alat
pengukuran. Berdasarkan kemampuan penginderaannya (mata, hidung, telinga, lidah
dan kulit). Tujuan organoleptik adalah untuk mendapatkan jawaban atas
pertanyaan–pertanyaan menyangkut mutu produk yang berkaitan dengan pembedaan (untuk
membedakan mutu organoleptik baik satu atau beberapa atribut organoleptik maupun
secara keseluruhan), afektifitas (untuk mengukur preferensi dan penerimaan) dan
deskriptif (untuk mendeskripsikan atribut–atribut oraganoleprtik), pengembangan produk dan perluasan pasar, pengawasan mutu –> bahan mentah, produk, dan komoditas, perbaikan produk, membandingkan
produk sendiri dengan produk pesaing, serta evaluasi penggunaan bahan, formulasi, dan peralatan baru.
Selain itu, tujuan lain diadakannya uji organoleptik
terkait langsung dengan selera. Setiap orang di setiap daerah memiliki kecenderungan
selera tertentu sehingga produk yang akan dipasarkan harus disesuaikan dengan
selera masyarakat setempat. Selain itu disesuaikan pula dengan target konsumen,
apakah anak-anak atau orang dewasa. Jika
tidak dilakukan uji organoleptik pada sebuah produk maka bisa dikatakan produk
tersebut tidak terjamin mutunya, sulit dipercaya konsumen, cita rasa, tekstur,
warna dan aroma produk tidak sesuai dengan permintaan konsumen atau tidak
sesuai selera. Otomatis jika sebuah perusahaan atau jenis usaha tidak melakukan
uji organoleptik berarti semua point diatas tidak akan berhasil atau berjalan
sesuai rencana perusahaan. Kemungkinan terbesar jenis usaha tersebut akan
gulung tikar atau bangkrut. Untuk itu sangatlah penting dilakukan uji
organoleptik pada sebuah produk.
Adapun kegunaan uji
organoleptik adalah untuk pengkajian masa simpan (shelf life), mencocokkkan
produk (product matching), pemetaan produk (product mapping), spesifikasi
produk dan pengendalian mutu, reformulasi produk, pengujian potensi
penyimpangan baud an munculnya bau–bau asing (taint dan off flavor), dan menentukan
keterimaan produk (acceptability).
Syarat agar dapat
disebut uji organoleptik adalah:
a. Ada
contoh yang diuji yaitu benda perangsang
b. Ada
pernyataan respon yang jujur, yaitu respon yang spontan,
tanpa penalaran, imaginasi,
asosiasi, ilusi,
atau meniru orang lain.
Kolom
Pertanyaan-Jawab:
1)
Apakah pengujian organoleptik/sensori
mutlak diperlukan di industri pangan? Bagaimana jika tidak dilakukan!
Jawab: Pengujian
organoleptik/sensori sangat diperlukan pada industri
pangan karena pengujian tersebut untuk membuktikan apakah produk tersebut sudah
memilki kualitas yang baik menurut sensori. Uji sensori juga dapat memberikan
informasi jika suatu produk memiliki cacat. Selain itu, uji sensori juga dapat
menjadi parameter akseptabilitas konsumen
terhadap produk yang diproduksi.
B. DESKRIPSI TENTANG INDUSTRI
Industri adalah suatu usaha atau
kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi
barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha
perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil
industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Berikut ini
adalah faktor-faktor pokok yang menyebabkan suatu industri atau perindustrian
dapat berkembang dengan baik apabila dimiliki, antara lain adalah :
1.
Faktor
Pokok
a. Moda
Modal, digunakan untuk membangun aset, pembelian bahan baku, rekrutmen tenaga
kerja, dan lain sebagainya untuk menjalankan kegiatan industri. Modal bisa
berasal dari dalam suatu negara serta dari luar negeri yang disebutjuga sebagai
penanaman modal asing (PMA).
b. Tenaga
Kerja dengan jumlah dan standar kualitas yang sesuai dengan kebutuhan suatu
perindustrian tentu akan membuat industri tersebut menjadi
lancar dan mempu berkembang di masa
depan. Jika suatu negara kelebihan tenaga kerja, maka salah satu solusi yang
baik adalah mengirim tenaga kerja ke luar negeri menjadi tenaga kerja asing.
Contohnya indonesia dengan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja wanita
(TKW). Jika suatu negara kekurangan tenaga kerja maka salah satu jalan
keluarnya adalah mendatangkan tenaga kerja asing dari luar negaranya.
c. Bahan
Mentah atau Bahan Baku adalah salah satu unsur penting yang sangat mempengaruhi
kegiatan produksi suatu industri. Tanpa bahan baku yang cukup maka proses
produsi dapat terhambat dan bahakan terhenti. Untuk itu pasokan bahan mentah
yang cukup baik dari dalam maupun luar negeri atau impor dapat melancarkan dam
mempercepat perkembangan suatu industri.
d. Sarana
transportasi sangat vitas dibutuhkan suatu industri baik untuk mengangkut bahan
mentah ke lokasi industri, mengangkut dan mengantarkan tenaga kerja,
pengangkutan barang jadi hasil output industri ke agen penyalur atau distributor
atau ke tahap produksi selanjutnya, dan lain sebagainya. Terbayang bila
transportasi untuk kegiatan tadi terputus.
e. Sumber
Energi atau Tenaga Industri yang modern memerlukan sumber energy atau tenaga
untuk dapat menjalankan berbagai mesin-mesin produksi, menyalakan perangkat
penunjang kegiatan bekerja, menjalankan kendaraan-kendaraan industry dan lain
sebagainya. Sumber energi dapat berwujud dalam berbagai bentuk seperti bahan
bakar minyak atau BBM, batubara, gas bumi, listrik, metan, baterai, dan lain
sebagainya.
f. Marketing
atau Pemasaran produk hasil keluaran produksi haruslah dikelola oleh orang-orang
yang tepat agar hasil produksi dapat terjual untuk mendapatkan keuntungan atau
profit yang diharapkan sebagai pemasukan untuk pembiayaan kegiatan produksi
berikutnya, memperluas pangsa pasar, memberikan dividen kepada pemegang saham,
membayar pegawai, karyawan, buruh, dan lain-lain.
Selain itu, industri adalah
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi
dan atau barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk
kegiatan rancang bangunan dan perekayasaan industri yakni kelompok industri
hulu (kelompok industri dasar), kelompok industri hilir, dan kelompok industri
kecil. Bidang usaha industri adalah
lapangan kegiatan yang bersangkutan dengan cabang industri yang mempunyai ciri khusus yang sama dan atau hasilnya bersifat akhir dalam proses produksi
(UU RI No.5 Tahun 1984 tentang Perindustrian).
lapangan kegiatan yang bersangkutan dengan cabang industri yang mempunyai ciri khusus yang sama dan atau hasilnya bersifat akhir dalam proses produksi
(UU RI No.5 Tahun 1984 tentang Perindustrian).
Adapun klasifikasi industri berdasarkan
kriterianya dan yang membedakaannya, yaitu industri kecil, memiliki modal dan
tenaga kerja yang sedikit. Jumlah tenaga kerjanya dari 5 sampai 19 orang.
Industri ini hanya menggunakan teknologi yang sangat sederhana ketika
memproduksi produknya. Industri menengah, menggunakaan modal yang lebih besar
daripada industri kecil. Jumlah tenaga kerjanya pun berjumlah dari 20 sampai 99
orang. Sudah menggunakan teknologi yang cukup tinggi tetapi masih banyak
menggunakan tenaga manusia. Sudah menerapkan manajemen meskipun masih
sederhana. Untuk industri kecil dan menengah, uji organoleptik mungkin dapat
dilakukan tapi kemungkinan untuk menggunakan panelis terlatih cukup kecil, hal
ini diakibatkan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh panelis terlatih tersebut.
Sedangkan industri besar, berdasarkan
modal dan jumlah tenaga kerja, industri besar memiliki tingkatan yang paling tinggi.
Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih dari 100 orang. Sehingga berpengaruh pada
sistem produksi yang lebih cepat. Menggunakan mesin-mesin berat dan modern. Lebih
banyak menggunakan tenaga mesin daripada tenaga manusia. Manajemen perusahaan
sangat rapi. Karena industry ini memiliki modal yang cukup tinggi dapat menggunakan jasa panelis terlatih untuk melakukan uji sensori
terhadap produknya.
2.
Usaha Kecil
Menengah (UKM)
UKM adalah singkatan dari
usaha kecil dan menengah. Ukm adalah salah satu bagian penting dari
perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara indonesia
ukm ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat.
Ukm ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan
kerja baru dan lewat ukm juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang
menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga.
Selain dari itu ukm juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan
dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. Ukm ini perlu perhatian yang khusus
dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah
antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu
jaringan pasar. Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun
jaringan pasar, aspek tersebut adalah :
a.
Membangun Sistem Promosi untuk Penetrasi Pasar
b.
Merawat Jaringan Pasar untuk Mempertahankan Pangsa Pasar
Sasaran pemberdayaan
UKM adalah meningkatnya produktivitas dan nilai ekspor produk usaha kecil
dan menengah, berkembangnya usaha koperasi dan UKM di bidang agribisnis di
perdesaan, tumbuhnya wirausaha baru berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan perkembangnya usaha mikro di perdesaan dan/atau di daerah tertinggal dan
kantong-kantong kemiskinan, serta meningkatnya jumlah koperasi yang dikelola
sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi.
Kolom
Pertanyaan-Jawab:
2)
Bagaimana jika industri tersebut termasuk industri kecil dan
menengah (UKM), jelaskan perbedaan dengan industri besar!
Jawab: Untuk industri kecil dan menengah, uji organoleptik mungkin dapat dilakukan tapi kemungkinan untuk menggunakan panelis terlatih cukup kecil, hal ini diakibatkan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh panelis terlatih tersebut. Sedangkan industry besar, yang memiliki modal yang cukup tinggi dapat menggunakan jasa panelis terlatih untuk melakukan uji sensori terhadap produknya.
Jawab: Untuk industri kecil dan menengah, uji organoleptik mungkin dapat dilakukan tapi kemungkinan untuk menggunakan panelis terlatih cukup kecil, hal ini diakibatkan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh panelis terlatih tersebut. Sedangkan industry besar, yang memiliki modal yang cukup tinggi dapat menggunakan jasa panelis terlatih untuk melakukan uji sensori terhadap produknya.
C. CONTOH DIVERSIFIKASI PANGAN
Diversifikasi
produk pangan merupakan penganekaragaman produk pangan melalui proses produksi
untuk meningkatkan nilai tambah atau nilai guna ekonomi sebagai upaya pemenuhan
tuntutan konsumen.
1.
Citra
Masyarakat Terhadap Pangan Rumput Laut
Rumput Laut atau Gulma Laut secara botani, yang dimaksud sebagai rumput laut adalah lamun, sekelompok tumbuhan sejati anggota kelompok
monokotil yang telah beradaptasi dengan air laut, bahkan tergantung pada lingkungan ini. Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis gulma laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir
Indonesia. Contoh jenis gulma laut yang banyak dibudidayakan di antaranya
adalah Euchemacottoniidan Gracilaria spp. Beberapa daerah dan pulau
di Indonesia yang masyarakat pesisirnya banyak melakukan usaha budidaya gulma
laut ini di antaranya berada di wilayah pesisir Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu, Kepulauan Riau, Pulau Lombok, Sulawesi utara dan
Selatan, Maluku dan Papua. Sulawesi utara yang sebagian wilayahnya adalah
laut, juga banyak dilakukan budidaya rumput laut oleh masyarakat sehingga
penopang eksport tertinggi juga ada pada komoditi ini.
Rumput laut merupakan komoditas yang memiliki permintaan
tinggi di pasar internasional, khususnya sebagai bahan mentah untuk pengolahan
produk makanan, farmasi dan kosmetik. Rumput laut juga dapat digunakan sebagai
pupuk dan saat ini sedang dikembangkan sebagai bahan potensial untuk
bioethanol. Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia, untuk itu
Indonesia memiliki potensi yang besar dalam produksi rumput laut, kemetrian
kelautan dan perikanan Indonesia menargetkna untuk menjadi supplier rumput laut terbesar
di dunia. Pada tahun 2015, diharapkan produksi rumput laut dapat mencapai angka
10 juta ton. Tanaman laut yang dapat dipanen dalam waktu 45 hari ini banyak
ditemui di daerah Indonesia bagian Timur, diantaranya Nusa Tenggara Timur, Nusa
Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Maluku dan Maluku Utara.
Diversifikasi pangan menjadi salah satu pilar utama dalam
mewujudkan ketahanan pangan. Diversifikasi konsumsi pangan tidak hanya sebagai
upaya mengurangi ketergantungan pada suatu bahan pangan tetapi juga upaya
peningkatan perbaikan gizi untuk mendapatkan manusia yang berkualitas dan mampu
berdaya saing dalam percaturan
globalisasi. Upaya diversifikasi pangan sebetulnya sudah dilakukan oleh
pemerintah sejak awal tahun 50-an. Namun
sampai sekarang upaya tersebut masih sulit terwujud. Belajar dari pengalaman, Kebijakan
diversifikasi pangan kedepan harus mengacu
pada aturan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 68 tentang Ketahanan Pangan, yaitu dengan
memperhatikan sumberdaya, kelembagaan
dan budaya lokal serta ditetapkan oleh Menteri atau Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen yang
bertanggung jawab sesuai dengan tugas
dan kewenangannya masing-masing. Ini berarti keberhasilan diversifikasi pangan adalah tanggung jawab bersama, bukan
hanya pemerintah.
Negara kita sangat subur bahkan ada yang mengibaratkannya
sebagai surga, tongkat kayu pun bisa menjadi tanaman. Biji mangga yang
dilemparkan begitu saja pun terkadang mampu tumbuh menjadi pohon besar dan
menghasilkan mangga baru. Rumput tumbuh begitu saja dimana-mana tanpa dipupuk,
dipelihara, bahkan ditanam pun tidak. Lantas mengapa bisa terjadi krisis
pangan?
Rumput laut telah
banyak digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan serta
difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual produk tersebut.
Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk pembuatan obat adalah alga coklat
khususnya sargasum dan turbinaria. Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan
ekstrak berupa senyawa natrium alginat. Senyawa alginat inilah yang
dimanfaatkan dalam pembuatan obat antibakteri, anti tumor, penurunan darah
tinggi dan mengatasi gangguan kelenjar. Seperti yang kita ketahui banyak jenis
bakso yang ada di Indonesia, bakso yang kita kenal antara lain bakso ikan dan
bakso daging. Saat ini telah dikenal bakso dari campuran rumput laut
sebagai bahan pengisi untuk meningkatkan kandungan serat dalam upaya untuk
menciptakan pangan fungsional, dapat disimpulkan jika mengkonsumsi makan
berserat tinggi akan memperlancar proses pencernaan makanan dalam tubuh. Rumput
laut yang digunakan dalam pembuatan bakso adalah rumput laut yang telah
dikeringkan kemudian dihancurkan sehingga berbentuk serbuk. Penambahan rumput
laut selain untuk menambah serat juga agar bakso yang dihasilkan akan lebih
kenyal baik keadaan panas maupun dingin. Selain itu teksturnya lebih lembut
dibandingkan dengan bakso pada umumnya.
2.
Pentingnya
Diversifikasi Pangan
Hipocrates, seorang
filosof Yunani menyatakan bahwa makanan mempunyai manfaat penting untuk
pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan penyakit.
Dalam pernyartaannya tersirat bahwa ada zat-zat tertentu dalam makanan yang apabila dikonsumsi akan membantu
membangun kesehatan seseorang. Sebaliknya, apabila zat tersebut tidak diperoleh
dari makanan yang dikonsumsi, maka dapat
menimbulkan penyakit. Kemudian hasil analisis kandungan gizi pada berbagai jenis pangan
menunjukan tidak ada satu jenis pangan
pun yang mengandung zat gizi yang lengkap yang mampu
memenuhi semua zat gizi yang di butuhkan oleh manusia, kecuali ASI. Itupun hanya untuk bayi yang berusia 4-6 bulan lebih dari usia itu memerlukan makanan tambahan. Oleh karena itu penting sekali upaya diversifikasikan pangan di dunia terutama di negara Indonesia yang memiliki masalah yamg sangat kompeks di bidang pangan ini.
memenuhi semua zat gizi yang di butuhkan oleh manusia, kecuali ASI. Itupun hanya untuk bayi yang berusia 4-6 bulan lebih dari usia itu memerlukan makanan tambahan. Oleh karena itu penting sekali upaya diversifikasikan pangan di dunia terutama di negara Indonesia yang memiliki masalah yamg sangat kompeks di bidang pangan ini.
Bila orang sadar
bahwa makanan beragam itu penting untuk kesehatan, maka semestinya setiap orang
akan makan makanan beragam setiap harinya. Kenyataan tidaklah demikian.
Meskipun mengerti banyak orang yang tidak dapat melakukannya. Keterbatasan daya
beli umumnya merupakan alasan utama mengapa orang tidak bisa makan makanan
secara beragam. Karena tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam
mengakses pangan secara beragam, maka diperlukan upaya-upaya yang mendorong dan
memfasilitasi agar setiap orang memperoleh pangan dalam jumlah dan keragaman
yang cukup.
Kolom
Pertanyaan-Jawab:
1)
Jika anda ingin mulai berwirausaha
dibidang pengolahan pangan, langkah apa yang anda ambil (berikan contoh jenis
usaha, dan jelaskan step by step)!
Jawab: Langkah-langkah yang mesti
di perhatikan ketika mulai berwirausaha dibidang pengolahan pangan, yaitu:
a) Status
usaha
b) Permodalan
c) SDM
(Sumber Daya Manusia)
d) Kondisi
produksi
e) Kondisi
energy
f) Sarana
air
g) Kondisi
hygiene dan sanitasi
h) Sarana
dan prasarana
i)
Keadaan pasar
j)
Pemasaran
k) Kelayakan
usaha
l) Kondisi kemitraan
Contoh: Usaha Industri Pangan
Pembuatan Bakso dari rumput laut
1)
Status
usaha :
a)
Permodalan,
b)
Badan
hukum,
c)
Manajemen
industri dan
d)
Keterlibatan
dalam organisasi dan
e)
Perijinan.
2)
Permodalan :
a)
Sumber
dan
b)
Struktur.
3)
SDM:
a)
Jumlah
tenaga kerja dan
b)
Tingkat
pendidikan.
4)
Kondisi
produksi :
a)
Penggunaan
bahan,
b)
Proses
dan peralatan,
c)
Jenis
produk dan potensi omzet,
d)
Konstruksi
bangunan dan limbah.
5)
Kondisi
energi :
a)
Perusahaan listrik negara, gas dan atau generator.
6)
Sarana
air :
a)
Perusahaan air minum, sungai dan atau sumur.
7)
Kondisi
higiene dan sanitasi :
a)
Lingkungan sarana pengolahan,
b)
Gudang bahan kemasan.
8)
Sarana dan prasarana :
a)
Telepon, internet, faks, alat angkut dan lain-lain.
9)
Keadaan
pasar :
a)
Lokal dan
b)
Ekspor.
10) Pemasaran :
a)
Cara pembayaran dan
b)
Pemasaran.
11) Kelayakan usaha :
a)
Kebutuhan modal dan pendanaannya,
b)
Analisis biaya dan pendapatan usaha,
serta
c)
Perhitungan kelayakan sesuai kriteria investasi.
12) Kondisi kemitraan :
a)
Kelompok mitra usaha dan
b)
Jenis pembinaannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Citra.
2013. Rumput Laut. http://citracenter.com/rumput-laut-2/.
Diakses pada hari Selasa, tanggal 18 Februari 2014. Makassar.
Darsiharjo.
2010. Lokasi Industri. http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/
JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/
GEOGRAFI_EKONOMI/LOKASI_INDUSTRI_DAN_PERSEBARANNYA.pdf.
Diakses pada hari Selasa, tanggal 18 Februari 2014. Makassar.
Mulyani,
Irma. 2013. Pelatihan Diversifikasi
Teknologi Kemasan Dan Pemasaran Produk Berbahan Baku Ubi Jalar. http://sbm.itb.ac.id/en/pelatihan-diversifikasi-teknologi-kemasan-dan-pemasaran-produk-berbahan-baku-ubi-jalar.html.
Diakses pada hari Selasa, tanggal 18 Februari 2014. Makassar.
Nur’aripin,
A.Purnama. 2010. Diversifikasi. http://www.ipb.ac.id/lombaartikel/
pendaftaran/uploads/tpb/pertanian-dan-pangan/Diversifikasi.pdf.
Diakses pada hari Selasa, tanggal 18 Februari 2014. Makassar.
Nurbahri,
Wymvy. 2011. Organoleptik. http://wimvynurbahri.blogspot.com/ 2011/06/organoleptik.html.
Selasa, tanggal 18 Februari 2014. Makassar.
Rezqy,
Mahreza. 2013. Usaha Kecil Dan Menengah
UKM. http://mahrezarezqy
2013.wordpress.com/2013/04/16/usaha-kecil-dan-menengah-ukm/.
Diakses pada hari Selasa, tanggal 18 Februari 2014. Makassar.
Ridwan.
2011. Organoleptik. http://putrakalimas.blogspot.com/2011/03/ organoleptik.html.
Diakses pada hari Selasa, tanggal 18 Februari 2014. Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar